Russia
-
MABUNG atau molting atau proses rontoknya bulu bulu lama yang akan di gantikan dengan bulu baru adalah siklus alami dari seekor burung, umu...
-
Irama lagu yang dimiliki burung memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung berkicau. Karena kembali kepada filosof...
-
Menganti kicau Mania.... Beberapa Trik untuk mengembalikan performa CUCAK IJO seperti sediakala: Setiap hari: 1. Makanan Utama Jangkrik d...
-
Untuk menjinakkan burung sudah banyak tips diberikan oleh kawan-kawan kita. Dalam proses wajar, burung bisa jinak dalam waktu relatif l...
-
Tahukah Anda….????? Banyak mitos yang berkembang di kalangan hobbies penggemar burung berkicau, khususnya Murai Batu. Mitos ini berk...
-
Berikut grafik yang menggambarkan siklus pertumbuhan hidup murai batu (liar & rumahan) Murai batu Liar Murai Batu Rumahan ...
-
Saya ingin sekedar sharing tentang kemungkinan yang bisa terjadi pada saat MB yang kita pelihara mau kita turunkan pada sebuah lomba un...
-
Mengenal Sifat Anis Merah ( AM ) Selat sangatlah sulit. berbagai macem kharakter yang sulit di tebak oleh para penghobi AM. Namun bila para ...
-
Beberapa akhir akhir ini banyak komunitas menganti Gresik yang Uforia ( bergembira ) atas kemenangan salah satu andalan burung berkicau yang...
-
Atraktif…Aussy VS NoteBook….
Sabtu, 21 Mei 2011
TIPS MENJINAKKAN BURUNG
Untuk menjinakkan burung sudah banyak tips diberikan oleh kawan-kawan kita. Dalam proses wajar, burung bisa jinak dalam waktu relatif lama. Kalau mau agak cepet, kuncinyanya pada diri kita sendiri: sempat apa nggak. Kalau Anda sempat, lakukan hal-hal berikut ini.
1. Dari sisi tempat
Kalau Anda punya burung terlalu liar, gantung saja agak tinggi di tempat ramai, ya di tempat ramai, atau yang biasa dilalulalangi anggota keluarga. Jangan justru digantung di tempat tersembunyi karena Anda takut burung kelabakan. Biasakan itu selama sekitar sepekan. Setelah itu, posisi agak diturunkan. Lakukan selama sepekan, turunkan lagi, sepekan mendatang turunkan lagi sampai posisi normal. Kalau rumah Anda dekat jalan raya/kampung, biasakan gantung burung di halaman rumah dekat jalan itu (tapi awas maling). Kalau burung Anda memang liar banget dan Anda melakukan saran saya ini, saya jamin burung Anda bakal berdarah-darah di sekitar paruhnya, juga bulunya rusak. Tapi no problem. Itu proses normal yang harus kita lalui. Luka bakal kering, bulu bakal tumbuh lagi.
2. Dari sisi memandikan
Biasakan memandikan burung dengan cara dikaramba dengan waktu agak lama. Kalau dia nggak mau mandi sendiri, semprot pakai semprotan sampai basah kuyup. Nggak masalah dia kelabakan kesana-kemari saat disemprot. Benar-benar basah kuyup sampai menggigil kedinginan dan nggak kelabakan lagi. Biarkan dulu dia di karamba, sampai bulu agak kering. Tapi kalau Anda tergesa-gesa mau pergi, masukkan langsung ke sangkar juga nggak apa-apa, dan gantung di tempatnya. Kalau sempat, lakukan "pemandian" itu pagi dan sore hari.
3. Dari sisi makanan (bisa dilakukan pada hari libur/menyempatkan diri libur)
Kosongkan tempat pakan menjelang malam. Biarkan pada pagi hari dia kelaparan. Dalam kondisi itu, sorongkan jangkrik dengan lidi di tangan kita. Kalau dia nggak mau mematuk jangkrik, tarik lagi. Lima atau sepuluh menit lagi kita lakukan hal sama. Kalau masih nggak mau, tunda lagi. Begitu seterusnya, sampai sekitar pukul 10.00. Kalau sampai jam itu belum mau juga, tinggalkan jangkrik di tempat pakan biar dimakan. Setelah dia makan satu jangkrik, sorongkan pakai lidi satu jangkrik lagi. Kita goda dia beberapa saat mau mendekat atau tidak. Begitu jangkrik disambar, kita coba lagi, sampai burung agak kenyang. Setelah itu tempat pakan kita isi dengan kroto (untuk murai dan kacer) satu sendok teh saja. Siang hari, kita coba-coba lagi memberi jangkrik dengan lidi, dan begitu pula sore hari. Setelah terbiasa dengan lidi, coba langsung diangsurkan dengan tangan. Proses ini kuncinya adalah membuat burung kelaparan dan merasa tergantung pada manusia dan "terpaksa" harus berani kepada manusia. Karena kuncinya membuat burung lapar, senantiasa kosongkan wadah pakan dan hanya beri secukupnya ketika sudah dilatih makan jangkrik yang kita tusuk lidi/langsung dari tangan kita.
Anda dapat juga menambahkan "Nutrisi"
Kalau sekadar untuk tetap bernafas sehat, empat-lima jangkrik sudah cukup kita berikan pada pagi hari, dua-tiga jangkrik pada siang hari, dan empat - lima jangkrik pada sore hari, dan semuanya tanpa ada makanan tambahan di wadah pakan.
Selain itu bila kita ingin mencoba kemmampuan burung kita ke kontesan kita harus mengetahui ciri burung yang sudah siap tarung
Jumat, 20 Mei 2011
Kemungkinan yang Terjadi pada Saat MB Dilombakan.
Kita asumsikan saja MB yang ada di rumah (MB peliharaan kita) sudah dalam kondisi gacor dan siap lomba dengan settingan EF yang sudah kita anggap ideal.
Kemudian kita ingin mengetahui, seperti apa kondisi MB ini jika dilombakan.
Maka, kemungkinan yang akan kita jumpai adalah sebagai berikut:
1. Si MB terdiam dan hanya loncat-loncat saja, sambil sesekali makan atau minum.
Artinya, si MB belum siap dibawa ke lapangan dan kemungkinan masih belum bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi lapangan.(Demam Panggung)
Ini adalah hal wajar yang umum dijumpai pada MB-MB muda dan 1/2 jadi yang cenderung belum mapan secara mental.
Jadi, jangan langsung berkesimpulan si MB dianggap tidak layak.
2. Si MB terkesan ganas dan mengejar musuh dengan cara menabrak sangkar dan sesekali berdiri tegak di tangkringan sambil memainkan ekor dan hanya sesekali berkicau.
Artinya, MB ini bertifikal fighter sejati. Sifat fighternya yang terialu tinggi mungkin bisa sedikit diredam dengan menurunkan porsi EF dan memandikan si MB sebelum dibawa ke lapangan.
Ada yang beranggapan MB seperti ini kurang bagus untuk dibawa ke lapangan. Jelas, ini anggapan keliru, sebab MB seperti inilah yang dikatakan sebagai MB tempur sejati. Hanya dibutuhkan kesabaran dalam membuat settingan agar MB ini bisa menunjukkan performa terbaiknya di lapangan.
3. Si MB terlihat membuka sayap dengan lebar, lalu turun ke dasar sangkar dan tidak berkicau sedikitpun.
Artinya, si MB tidak dalam kondisi prima untuk di bawa ke lapangan. Bisa jadi fisik dan mental nya belum siap untuk dilombakan.
4. Si MB awalnya diam selang beberapa menit kemudian baru menunjukan sifat fighternya dan setelah itu baru mau berkicau.
Artinya, si MB termasuk jenis MB yang lambat panas.
Solusi untuk MB seperti ini adalah dengan sedikit menaikkan porsi EF dan kondisikan full krodong beberapa hari sebelum di bawa ke lomba.
5. Si MB terlihat tegak dengan gaya fighternya, tapi hanya berkicau dengan suara kecil sambil menundukkan kepalanya (seperti sujud) kemudian tegak lagi dan kembali sujud secara perlahan.
Artinya, si MB sedang bergaya merayu. MB seperti ini biasanya mengeluarkan gaya tersebut karena 2 faktor penyebab. Pertama karena si MB sedang dalam kondisi birahi dan kedua, adalah karakter gaya dari si MB itu sendiri.
6. Si MB berkicau dengan suara yang diulang-ulang.
Artinya, si MB belum dalam kondisi siap lomba (kurang masteran) atau bisa saja si MB tidak memiliki stamina yang cukup untuk lomba.
7. Si MB terkesan diam membisu dan mematung.(tidak bergerak pada saat diganggu.
Artinya, si MB secara mental sudah drop. Akan dibutuhkan waktu yang relatif panjang untuk membuat si MB ke kondisi semula.
Hal ini sering terjadi jika si MB berhadapan langsung dengan MB-MB lain yang bertipikal menekan.
Semoga artikel Ini bisa bermanfaat.
http://muraibatuaceh.blogspot.com/
Kamis, 19 Mei 2011
Mitos Seputar Murai Batu
Tahukah Anda….?????
Banyak mitos yang berkembang di kalangan hobbies penggemar burung berkicau, khususnya Murai Batu. Mitos ini berkembang berdasarkan penuturan dari mulut ke mulut dan juga berdasarkan pengalaman-pengalaman pribadi yang didapat oleh banyak pihak, diantaranya dari hobbies, pelomba dan juga pemikat.
Mitos-mitos yang berkembang di seputar burung Murai Batu dan banyak diyakini kebenarannya di kalangan penggemar MB adalah sebagai berikut :
1. MB berkaki hitam.
Diyakini memiliki mental tempur yang sangat dahsyat.
2. MB yang berasal dari wilayah pesisir.
Diyakini memiliki kemampuan vocal yang lebih dibandingkan MB yang berasal dari wilayah pedalaman atau hutan. Habitat pesisir yang relatif bising degan deburan ombak dan tiupan angin laut, menyebabkan MB beradaptasi dengan cara meningkatkan kemampuan vokalnya.
3. MB dengan warna bulu dada kekuningan dan warna hitamnya terkesan berwarna supak atau pudar.
Diyakini bermental baja dan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. MB seperti ini sangat mudah dan cepat berkicau, jika berasal dari tangkapan hutan.
4. MB bertubuh besar, berekor panjang dan berdaun ekor tebal.
Adalah MB yang cenderung enak untuk dipandang, tapi jarang bisa moncer dalam lomba. MB seperti ini dianggap mudah lelah jika dipaksa untuk mengikuti sebuah lomba.
5. MB berparuh celah.
Diyakini memiliki kemampuan vocal di atas rata-rata. Dengan adanya celah pada paruh, si MB diyakini bisa menghembuskan tiupan suara atau kicauan yang lebih besar, sehingga bisa menghasilkan vocal yang lebih dahsyat.
6. MB dengan paruh pendek dan tipis.
Diyakini sebagai MB dengan karakter rajin berkicau atau cerewet dan memiliki suara-suara yang cenderung pedas untuk didengar.
7. MB berkuku anjing (warna kuku kelingkingnya tidak sama).
Diyakini sebagai MB yang bermental tidak stabil dan memiliki rawatan yang relatif lebih rumit dibandingkan MB lainnya.
8. MB berekor gunting (bercabang).
Diyakini juga sebagai MB yang membutuhkan pola settingan yang rumit, sehingga membutuhkan banyak kesabaran untuk dapat mengoptimalkan MB seperti ini.
9. MB bertulang kaki besar.
Diyakini sebagai MB dengan semangat tempur tinggi. Bertipikal ngotot dan tidak mudah menyerah.
10. MB yang memiliki tanda lingkaran (gelang) berwarna hitam pada bagian paha.
Diyakini oleh sebagian besar pemikat sebagai MB penguasa wilayah.
11. MB dengan bulu yang tumbuh pada bagian kaki.
Diyakini oleh sebagian besar pemikat sebagai MB penguasa wilayah.
12. MB dengan bentuk kepala datar (ceper).
Diyakini sebagai MB dengan mental berani dan berkarakter tempur.
13. MB dengan bola mata besar dan terkesan melotot.
Diyakini sebagai MB pemberani dan tidak takut terhadap manusia, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan.
14. MB dengan bentuk tubuh seperti jantung.
Adalah MB idaman para hobbies senior, sebab MB dengan bentuk seperti ini yang banyak menguasai lomba.
15. MB dengan pola ekor rapat dan berdaun kecil dan tipis serta melengkung ke bawah.
Adalah MB yang sangat enak dipandang pada saat bertempur di lapangan. Biasanya MB seperi ini akan memainkan ekornya dengan sempurna dan menjadi idola penonton.
16. MB dengan ekor hitam semua.
Adalah MB yang berasal dari wilayah kepulauan di sepanjang P. Sumatera.
MB ini diyakini kalah pamor dan mentalnya dibandingkan dengan MB yang memiliki ekor berwarna putih.
17. MB berparuh tebal dan panjang.
MB ini diyakini sangat sulit untuk dapat membawakan suara berspeed rapat dan panjang. MB ini lebih dominan mengeluarkan suara-suara keras dengan speed pendek.
18. MB dengan bercak putih pada bagian leher atau kepala.
MB ini sebenarnya tidak memiliki keistimewaan tertentu. Warna bercak putih tersebut lebih disebabkan oleh kelainan pigmen yang dipengaruhi oleh makanan tertentu pada saat proses mabung terjadi.
19. MB dengan bentuk leher tebal.
MB seperti ini diyakini memiliki kemampuan vokal yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan MB lain yang bentuk lehernya lebih kecil.
20. MB yang suka memalingkan wajahnya pada saat bertemu musuh.
MB ini diyakini bermental tempur rendah. Memalingkan wajah adalah upaya yang dilakukan oleh MB agar tidak tertekan dengan MB lain.
Sebagai burung fighter sejati, MB akan terus menerus memburu musuhnya dengan tatapan wajah yang marah.
http://muraibatuaceh.blogspot.com/search/label/Mitos%20Seputar%20Murai%20Batu
Meningkatkan Performa Murai Batu
Irama lagu yang dimiliki burung memegang peranan yang sangat penting di dalam penilaian lomba burung berkicau. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu). Memilih suara-suara master untuk burung andalan kita janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus. Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam proses pemasteran burung berkicau.
Sebenarnya, Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran. Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung. Alasannya karena, Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.
Kunci keberhasilan dalam memaster burung (pemasteran burung berkicau) adalah memaster burung dengan suara-suara master yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan di master.
Berikut ini adalah bagaimana memilih waktu dimana burung kita siap untuk dikonteskan:
Grafik dibawah yang saya ambil dari David De Souza’s website www.shama.com.sg, sangat bagus untuk panduan kita, kapan burung kita siap dilombakan, siap dilombakan dalam hal ini si burung tersebut sdh melewati masa ganti bulu trotol, mabung I atau setidaknya mabung II.
Burung rata-rata mabung setahun sekali, bahkan ada yang dia atas 1 tahun belum mabung krn faktor makanan, suhu, dan cuaca disekitarnya.
Dari grafik di atas:
1. Masa Mabung (Molting Periode)
Masa mabung burung antara 3-1/2 bulan, kecuali ada kelainan burung tsb bisa lebih dari 4 bulan, rata-rata 3-4 bulan sdh beres mabung bila burung yg mabung kita perlakuan dengan baik, dalam hal ini: mandi, jemur, dan makanan porsinya sesuai dengan masa mabung.
2. Masa Contest (Ready for Contest Periode)
Sekitar 6 bulan lamanya, dimulai setelah bulan ke-3.5 sampe bulan ke-9.5. Setelah melewati masa mabung. Periode ini masa untuk mengkontestkan burung kita, tentu saja bila burung kita sehat dan sesuai dengan porsi si burung tsb, karena setiap burung mempunyai sifat karakter yang berbeda, dalam hal perawatan, pemberian makanan, masa jemur, dsb. Sering kita denger burung-burung jawara begitu beres mabung pada bulan ke-4 ada yang sdh bisa jawara lagi.
3. Top Performance (Top Form Periode)
Masa ini dimulai pada bulan ke-6 sampe bulan ke-9, merupakan the best time untuk mengkontestkan burung kita.
4. Masa Sebelum Mabung (Out of Form Before Molting Periode)
Masa sebelum mabung, setidaknya dimulai bulan ke-10. Sebaiknya burung tidak dilombakan atau distirahatkan. Jadi ada 6 bulan dimana burung kurang vit, 3 bulan persiapan mabung + 3 bulan mabung. Peiode 3 bulan persiapan mabung, banyak burung yang masih jawara. Mereka benar-bener mengistirahatkan burungnya bila sudah mabung benar.
Grafik Pertumbuhan Murai Batu
Berikut grafik yang menggambarkan siklus pertumbuhan hidup murai batu (liar & rumahan)
Murai batu Liar
Murai Batu Rumahan
Click this bar to view the original image of 600x368px.
sumber : http://www.shama.com.sg/article_1.html
SIKLUS MABUNG MURAI BATU
MABUNG atau molting atau proses rontoknya bulu bulu lama yang akan di gantikan dengan bulu baru adalah siklus alami dari seekor burung, umumnya terjadi setahun sekali, namun berbeda jenis burung berbeda pula siklus dan tata cara pergantian bulunya.
Saya mencoba memfokuskan pada proses pergantian bulu pada Murai Batu saja, kebanyakan Murai batu yang kita pelihara di rumah, proses mabungnya masih mengikuti pola mabung murai batu di hutan dimana saat makanan berlimpah dihutan, murai batu secara naluri siap untuk melakukan pergantian bulu dan di lanjutkan dengan proses perkembang biakan.
Untuk murai batu yang kita pelihara dari kecil/piyik/hasil dari breeding siklus mabungnya terkadang menyimpang dari pola mabung murai hutan, bisa lebih cepat atau bahkan lebih lama tergantung penempatan/intensitas cahaya serta pengaturan pola makanan. Namun secara umum pergantian bulu terjadi satu kali dalam setahun.
Bagi para penghoby saat burung mabung adalah saat yang membosankan namun juga saat yang ditunggu tunggu, dengan datangnya mabung merupakan saat yang baik untuk mensetting ulang seekor murai batu dimana baik dan buruknya tergantung perawatan saat mabung.
RAWATAN MURAI BATU SAAT MABUNG:
YANG PERLU DIHINDARI SAAT PROSES MABUNG BERLANGSUNG:
Demikian sedikit proses penanganan untuk murai batu saat dalam proses pergantian bulu (mabung/moulting) yang paling utama untuk dijaga adalah usahakan murai batu saat mabung dalam kondisi tenang, nyaman, kecukupan nutrisi dan proses pembelajaran dengan cara perbanyak materi masteran yang pas dengan karakter suara murai batu itu sendiri.***
Saya mencoba memfokuskan pada proses pergantian bulu pada Murai Batu saja, kebanyakan Murai batu yang kita pelihara di rumah, proses mabungnya masih mengikuti pola mabung murai batu di hutan dimana saat makanan berlimpah dihutan, murai batu secara naluri siap untuk melakukan pergantian bulu dan di lanjutkan dengan proses perkembang biakan.
Untuk murai batu yang kita pelihara dari kecil/piyik/hasil dari breeding siklus mabungnya terkadang menyimpang dari pola mabung murai hutan, bisa lebih cepat atau bahkan lebih lama tergantung penempatan/intensitas cahaya serta pengaturan pola makanan. Namun secara umum pergantian bulu terjadi satu kali dalam setahun.
Bagi para penghoby saat burung mabung adalah saat yang membosankan namun juga saat yang ditunggu tunggu, dengan datangnya mabung merupakan saat yang baik untuk mensetting ulang seekor murai batu dimana baik dan buruknya tergantung perawatan saat mabung.
RAWATAN MURAI BATU SAAT MABUNG:
- Kondisikan murai batu dalam suasana yang tenang, sementara jauhkan dulu dari suara suara bising terutama knalpot kendaraan bermotor dan suara mesin yang keras.
- Krodong bisa di gunakan jika kita tidak memiliki tempat khusus, namun jika kita memiliki ruangan khusus dalam rumah yang sepi dari gangguan maka krodong boleh di gunakan setengah dan full saat malam saja.
- Jaga kebersihan kurung, pakan dan minum serta kebersihan EF yang digunakan.
- Hindari angin kencang, cuaca dingin, panas berlebih serta udara yang pengap dengan mengatur penggantangan dan penempatan burung.
- Cukupi kebutuhan nutrisi dengan memperbanyak EF (jangkrik, belalang, Kroto dsb) pemberian konstan namun tidak berlebihan
- Mandi dan jemur tetap dilakukan (mandi seminggu 1 sampai 2 kali saja) jangan dipaksakan biar burung mandi sendiri, penjemuran tiap hari tetap di lakukan namun intensitasnya dikurangi cukup jemur saat matahari pagi saja sekitar pkl. 6.30 - 7.30 dengan lama penjemuran 5 menit
- Mandi beruguna untuk membersihkan kotoran yang ada pada bulu terutama sisa sisa zat lilin yang masih melekat sedangkan penjemuran untuk mencukupi kebutuhan akan vitamin D dan uga menghindari parasit yang biasanya menempel pada bulu burung.
- Gunakan satu tangkringan saja agar burung tidak terlalu aktif bergerak
- Bersihkan kurung dan ganti pakan dan minum setiap hari saat pagi hari sebelum penjemuran
- Saat mabung adalah saat yang baik untuk memaster murai batu dengan suara burung lain dengan tetap mengatur penempatannya agar tidak saling lihat dulu.
- Proses multing dari mulai rontok bulu pertama sampai tuntas pergantian bulu baru biasanya sekitar 3 bulan dengan tambahan waktu 1 sampai 2 bulan untuk proses pengeringan bulu baru.
YANG PERLU DIHINDARI SAAT PROSES MABUNG BERLANGSUNG:
- Jangan pernah iseng menangkap murai batu saat proses mabung belum tuntas
- Hindari menggantung di bawah asbes/seng yang bisa menghantarkan panas berlebih
- Jauhkan dari hembusan angin terutama angin malam
- Mengurangi EF sangat tidak di anjurkan dan mengkonsumsi vitamin berlebih juga kurang baik
- Menumpuk kotoran dan selalu di krodong juga kurang baik, sesekali krodong di buka 1/4 bagian agar sirkulasi udara tetap terjaga namun murai batu tetap tenang
- Jangan pernah iseng untuk memancing murai batu yang masih proses mabung untuk fight dengan murai batu lain
- Jangan pernah memandikan burung dengan cara di semprot jika kita tidak pandai menggunakan dan mengatur cara penyemprotan yang benar. Kalaupun harus di semprot gunakan semprotan dengan cara di embunkan saja.
Demikian sedikit proses penanganan untuk murai batu saat dalam proses pergantian bulu (mabung/moulting) yang paling utama untuk dijaga adalah usahakan murai batu saat mabung dalam kondisi tenang, nyaman, kecukupan nutrisi dan proses pembelajaran dengan cara perbanyak materi masteran yang pas dengan karakter suara murai batu itu sendiri.***
Sumber : http://muraibatuternak.blogspot.com/2011/04/musim-mabung-perlu-perhatian-lebih.html
Selasa, 17 Mei 2011
New Up Load Aussy, Russia, Vampire,
Langganan:
Postingan (Atom)